Tak hanya kekalahan yang didapat Leonardo dalam Derby Milan pertama sebagai pelatih Inter Milan, namun juga cemoohan dan ejekan dari Milanisti, atas perbuatan tak mengenakan itu, Leonardo mengaku tak masalah. Seperti di ketahui, 13 tahun yang dihabiskan Leonardo di Milan bukanlah waktu yang sebentar. Mulai dari menjadi pemain, pencari bakat hingga menjabat pelatih Milan musim lalu. Meski akhirnya dipecat, Leonardo tetap mendapat tempat di hati para Milanisti. Namun kecintaan Milanisti itu boleh jadi kini sudah hilang setelah Leonardo memilih melanjutkan karir ke Inter untuk jadi pelatih Desember kemarin, Leonardo mendapat cap pengkhianat.
Leonardo melakoni laga Derby Della Madoninna sebagai pelatih Nerazzurri, Minggu (3/4/2011). Sebelum pertandingan Leo sudah mendapat cemoohan dan ejekan dari para Milanisti. Para Milanisti pun sempat mengibarkan spanduk bertuliskan "Perjamuan Terakhir dengan Si Pengkhianat, Leo". Di tengah pertandingan pun ia sempat mendapat serangan laser dan beberapa kali tertangkap kamera televisi.
Sedangkan Milanisti yang menempati curva sud, yakni bagian selatan Stadion San Siro, membentangkan spanduk besar yang menggambarkan lukisan Leonardo da Vinci The Last Supper versi mereka sendiri (di mana semua orang hanya minum bir bukan makan-makan). Dan tepat dibawahnya tertulis "Giuda Interista" (Judas Inter) yang menyindir Leonardo sebagai pengkhianat karena kini melatih Nerazzurri.
Pelatih asal Brazil ini sendiri menanggapi santai kritikan dari fans Milan tersebut. Meski kini dirinya melatih bersama La Beneamata, namun Leo tetap menaruh rasa hormat kepada Milanisti yang pernah mendukungnya selama bermain dan menjadi pelatih di San Siro.
"Aku merespek fans Milan. Aku tahu pengalaman yang kurasakan bersama mereka dan aku bangga dengan apa yang telah kuraih saat ini. Tidak ada yang perlu dianalisa lagi. Aku melihat dan mendengar sambutan yang diberikan di stadion namun aku merespek semua orang," Football Italia.
Wakil presiden Milan Adriano Galliani mengatakan situasi yang terjadi antara Rossoneri dengan Leonardo ibarat sebuah perceraian.
"Hubungan saya dengan Leonardo tetap baik. Saya masih menyukai sosok dia, karena kami bekerjasama selama 13 tahun. Saya juga yang merekrut dia sebagai asisten dan kemudian menjadikannya pelatih. Dia saya pandang sebagai orang yang luar biasa dan saya masih menyukainya," ujar Galliani di situs resmi klub.
Galliani juga menambahkan bahwa meski telah berpisah dan menempuh jalan hidup masing-masing, namun itu bukan berarti Leonardo lantas dimusuhi.
"Tiga belas tahun tidak bisa dihapus begitu saja, hanya karena dia menjadi pelatih Inter. Ini ibarat sebuah perceraian. Ketika kita berpisah dengan pasangan, maka kita harus mengingat hal-hal yang baik saja yang pernah terjadi dalam pernikahan itu."
"Hubungan memang berakhir, namun itu bukan berarti hubungan itu tidak pernah ada. Hubungan itu pernah ada. Kami memiliki hubungan luar biasa dengan Leonardo dan itu sudah berakhir sekarang. Namun saya tidak bisa melupakan masa-masa di mana dia masih di sini, kami bekerja bersama."
Leonardo belum perpengalaman di Derby Milan
Derby Della Madonnina Minggu (3/4/2011) bukan yang pertama dijalani Leonardo sebagai pelatih karena dia pernah menjalaninya saat menjadi pelatih AC Milan. Setelah tiga laga Derby Milan, Leonardo belum meraih satupun kemenangan setelah kekalahan telak 0-3.
Leonardo dapat sanjungan dari banyak pihak menyusul suksesnya membangkitkan kembali Inter Milan. Sejak mengambil alih kepelatihan dari Rafael Baneitez, pelatih asal Brasil itu mengumpulkan 30 poin dari 12 pertandingan, yang membuatnya punya rata-rata poin 2,5 per laga.
Hasil buruk Leonardo di Derby Milan seakan melanjutkan catatan buruk Leonardo. Soalnya saat masih membesut Milan, dia juga gagal memetik kemenangan di dua pertemuan kontra Inter, yang saat itu masih dilatih Jose Mourinho. Musim lalu Leonardo bersama Milan dua kali bertekuk lutut. Setelah kalah 0-4 di pekan kedua, dan berlanjtu takluk 0-2 di pekan ke-20. Jadi dalam tiga laga Derby Milan Leonardo gagal memetik satupun kemenangan. Bukan itu saja, dia bahkan selalu gagal membawa anak didiknya bikin gol.
Leonardo dalam Derby Milan
2009/2010 (Bersama AC Milan)
Milan 0 - Inter 4
Inter 2 - Milan 0
2010/2011 (Bersama Inter Milan)
Milan 3 - Inter 0
Leonardo Giuda interista
Come promesso, coreografia anti Leonardo per la curva del Milan, a San Siro, prima del derby con l'Inter. Sulla gradinata occupata dagli ultras rossoneri, una raffigurazione dell'ultima cena di Leonardo da Vinci, con a corredo la scritta 'Giuda interista', con chiaro riferimento al tecnico brasiliano, passato nel giro di pochi mesi dal Milan all'Inter.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
















0 komentar:
Posting Komentar