Tahun-tahun berlalu, dari musim 2002/03 dan seterusnya, dari Helveg, Madini, Costacurta hingga Abate, Antonini, Thiago Silva. Dua generasi dari defender tangguh Milan yang berkaitan dengan kepribadian seorang Alessandro Nesta. Berasal dari Ibukota (Roma), ia telah menghabiskan sembilan musim yang panjang di Milanello. Dengan menganalisa satu persatu dari semua musimnya bersama Milan, kita dapat melihat detail kontribusi Nesta yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak mengenakan jersey Milan di barisan belakang Il Diavolo, dia adalah salah satu yang terbaik di Serie A, apalagi bersama duetnya sekarang Thiago Silva.
Dari 2002 hingga 2006, Milan masih merupakan pertahanan terbaik kedua di Serie A, datang setahun belakangan ia menempatkan Milan menjadi yang pertama (Musim 2003/04) hasil negatif ke tempat ketiga (2002/03 dan 2005/06). Semua ini membuktikan pentingnya mantan pilar tim nasional tersebut.
Milan mengalami kebobolan terbanyak dimana kurangnya kontribusi dari Nesta. Saya akan jelaskan. Pada musim 2006/07, Nesta harus beristirahat sampai 14 pertandingan karena cidera bahu ang mengakibatkan ia melakukan rehabilitasi di Miami. Musim itu Milan menempati posisi ke 4 klasemen dengan pertahanan terbaik kelima dengan kemasukan 36 gol. Dan pada musim musim 2008/09, ketika Nesta kembali ke Miami lagi, kali ini untuk masalah punggung yang serius. Hasilnya, 35 gol bersarang di gawang Milan. Dan musim 2010/11 Nesta kembali membukitkan bahwa dia belum habis, Milan dibawanya meraih scudetto ke-18 dengan predikat sebagai pertahanan terbaik dengan 24 kemasukan. Grande Sandro!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




0 komentar:
Posting Komentar