AC Milan akhrinya berhasil mendatangkan gelandang Bayern Munich Mark van Bommel. Dia resmi menjadi pemain ketiga yang direkrut Milan di bursa transfer musim dingin ini. Dikutip dari Goal, Selasa (25/1/2011) dari kubu Milan maupun Bayern mengumumkan lewat situs resmi klub masing-masing, bahwa proses negosiasi Van Bommel sudah selesai dan dia dikontrak dengan durasi kontrak enam bulan, atau hingga akhir musim. Sayang, kedua klub masih merahasiakan nominal transfer tersebut.
Bergabung dengan klub sebesar AC Milan, Van Bommel mengaku senang. Namun, dia juga mengaku tak bisa melupakan kenangannya selama bergabung dengan FC Hollywood.
“Saya meninggalkan Bayern dengan sedikit ganjalan di hati, tapi kepala saya akan tetap tegak. Saya menikmati empat setengah musim sukses saya di sini. Saya berterima kasih banyak kepada klub dan fans. Saya tak akan melupakan Bayern Munich,” demikian salam perpisahan yang disampaikan Van Bommel melalui situs resmi klub.
Van Bommel siap berikan yang terbaik untuk Milan
Mark van Bommel mengaku bangga bisa bergabung ke AC Milan. Gelandang asal Belanda ini pun siap bersaing untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah Milan dan menyebut Rossoneri sebagai salah satu klub terbaik di dunia.
"Saya tahu sejarah klub ini saat saya masih kecil. Saya nonton tiap pertandingan Milan karena di sana ada beberapa pemain Belanda, bukan hanya Marco Van Basten. Tiap orang mengenal Milan," ujar Van Bommel, yang akan mengenakan jersey nomor 4 di Milan.
"Saya sudah 33 tahun dan setelah Rossoneri meminta saya untuk bergabung saya tak ragu-ragu untuk datang ke sini. Saya bangga memakai jersey ini. Saya puas dan ingin tahu karena Milan adalah salah satu klub terbaik di dunia yang telah memenangkan banyak trofi."
Kehadiran Van Bommel tentu akan membuat persaingan di lini tengah Milan makin sengit. Namun eks pemain PSV Eindhoven dan Barcelona tersebut mengaku tak khawatir.
"Saya tidak khawatir berkompetisi untuk bisa masuk ke dalam skuad Rossoneri. Saya memiliki memori bagus bersama Bayern. Saya mengaku merasa sedikit bersedih karena meninggalkan mereka. Tapi, saya percaya dengan kemampuan saya, dan saya yakin bisa melakukan yang terbaik selama di Italia."
Van Bommel: tak ada masalah dengan Ibrahimovic
Persaingan sengit antara Van Bommel dan Ibrahimovic di lapangan sudah menjadi masa lalu. Namun Mark van Bommel, menegaskan bahwa dirinya tak bermasalah dengan rekan barunya di San Siro, Zlatan Ibrahimovic. Kedua pemain tersebut sempat beberapa kali bertikai di lapangan kala bertemu sebagai lawan. Yang paling gres adalah saat Belanda mengalahkan Swedia 4-1 pada babak kualifikasi Euro 2012, Oktober lalu. Namun, Van Bommel buru-buru menepis anggapan yang menyebut dirinya akan sulit bekerja sama dengan Ibra.
“Selama berkarir, kami sudah sering bertemu dan terlibat ketegangan. Karakter dia (Ibra) mirip dengan saya. Ibra adalah tipe pemain yang selalu menginginkan kemenangan dan dia tidak takut terlibat dalam peperangan. Memang, kami sempat memiliki masalah, namun sekarang kami adalah teman.”
Van Bommel tak sabar jalani Derby della Madoninna
Satu pertandingan yang tidak ingin dilewatkan oleh Mark van Bommel adalah Derby della Madoninna yang merupakan laga unik. Dia sudah berbicara dengan rekan senegaranya Wesley Sneijder soal hal ini. Eks pemain PSV Eindhoven, Barcelona, dan Bayern Munich tersebut kemudian mengatakan ada dua hal yang dia targetkan selama berkiprah di Italia. Yang pertama adalah meraih scudetto, dan yang kedua adalah Derby della Madoninna.
"Tujuan pertama saya adalah menjuarai kompetisi liga, saya tidak bisa berharap lebih banyak lagi karena saya tidak bisa bermain di Liga Champions," jelas dia.
"Soal derby? Bersama Bayern Munich saya sudah pernah mengahadapi Inter di final Liga Champions. Sayang kami kalah, kami kebobolan di masa-masa kritis pertandingan. Derby bukanlah pertandingan normal, ada sesuatu yang unik di sana. Saya sudah berbicara dengan Sneijder soal hal ini dan saya sangat menantikan pertandingan itu."
Gabung Milan, Van Bommel sempat dilarang Sneijder
Mark van Bommel telah resmi bergabung dengan AC Milan. Namun dia mengakui bahwa keputusannya bergabung dengan Rossoneri sempat mendapat halangan dari kompatiotnya Wesley Sneijder yang bermain untuk rival sekota Milan, Inter Milan.
Ya, sebelum memutuskan menerima pinangan Milan, Van Bommel memang mengakui sempat berbincang dengan Sneijder. Nah, pada saat ini gelandang Nerazzurri tersebut menyarankannya untuk tidak merumput di San Siro. Sneijder nampaknya sungkan bila harus beradu kekuatan dengan Van Bommel bila nanti La Beneamata bentrok kontra Il Diavolo dalam derby Milano.
“Sneijder adalah teman baik saya. Jadi, saya menghubunginya (sebelum gabung ke Milan) dan dia sempat menyarankan agar saya tidak bergabung dengan Milan, karena dia tak ingin berhadapan dengan pemain yang setangguh saya.”
Terlepas dari hubungan eratnya dengan Sneijder, Van Bommel mengaku sudah tak sabar untuk tambil pada laga derby Milan, ia ingin merasakan secara langsung ketegangan laga Derby della Madoninna antara dua tim sekota itu.
“Saya tak sabar untuk bisa bermain di derby (Milan), sebab selama ini saya menyaksikannya melalui televisi. Meski demikian saya bisa tahu bahwa duel tersebut merupakan pertandingan yang besar,” Football-Italia Jumat (28/1/2011).
Debut Van Bommel
Van Bommel melakoni debutnya bersama Milan saat tampil melawan Sampdoria di babak perempat-final Coppa Italia, Rabu (26/1). Di mana AC Milan menang 2-1 berkat dua gol Alexandre Pato, dengan kemenangan ini maka Milan akan bertemu Palermo di semifinal. Van Bommel melakoni debutnya bersama pemain Milan baru lainnya, Urby Emanuelson yang baru di datangkan dari Ajax.
Pelatih AC Milan Massimiliano Allegri mengaku puas dengan penampilan pemain anyarnya, walaupun mereka dinilai belum tampil maksimal.
"Hari ini Van Bommel bermain melebar dan ia butuh waktu untuk menemukan posisinya, jadi ia tampil lebih baik di babak kedua," nilai Allegri di Football Italia.
Terhadap belum maksimalnya performa keduanya, Allegri cukup memaklumi karena mereka memang belum memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi. "Sudah diperkirakan kalau Emanuelson dan Van Bommel butuh waktu untuk beradaptasi, karena mereka belum menjalani satu sesi latihan pun dengan rekan-rekannya.”
Sementara itu, Massimo Oddo juga memuji penampilan perdana dua pemain baru Milan, Mark van Bommel dan Urby Emanuelson, dalam pertandingan tersebut.
"Saya rasa mereka adalah pemain yang bagus. Mereka berpengalaman dan bisa menambah kualitas buat tim. Memang tidak mudah bermain di saat baru tiba. Meski van Bommel memegang peran yang berbeda saat masih di Bayern Munich, tapi ia bisa melakukan tugas dengan sangat bagus pada malam ini."
Catatan Ririe: Usianya memang tidak muda lagi, 33 tahun. Tetapi van Bommel memiliki karisma tersendiri sebagai seorang gelandang. Ia pun dinilai sebagai pemain kunci yang sukses mengantarkan timnas melaju ke final Piala Dunia 2010. Tak heran jika pelatih Belanda Bert van Marwijk akhirnya menunjuk Mark van Bommel sebagai kapten baru Tim Oranye setelah Giovanni van Bronckhorst memutuskan pensiun dari Timnas.
Di Bayern Muenchen-pun dia di percaya menjadi kapten sebagai pengganti Oliver Kahn yang pensiun pada akhir musim 2008. Van Bommel sendiri sudah bergabung di Stadion Allianz Arena sejak 2006. Mantan pemain Barcelona itu langsung melejit dan menjadi bagian dalam tim utama Die Roten. “Pengalamanya inilah yang akan coba di manfaatkan Rossoneri untuk menguasai Italia, mengingat Van Bommel tidak bisa di mainkan di Liga Champions karena telah terdaftar sebagai pemain Munich.”




0 komentar:
Posting Komentar